- NASRUDDIN SEBAGAI PEMENANG SAYEMBARA LOGO HARI JADI KE-194 KABUPATEN PURWOREJO
- SEKCAM LOANO HADIRI PEMBUKAAN POPDA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2025 DI GOR SARWO EDHIE WIBOWO
- PENGAJIAN AKBAR, HAUL SIMBAH KYAI NUR ALIM, BERSIH DESA BANYUASIN KEMBARAN, SERTA KHOTMIL QURAN
- KASI PEMUM & TRANTIBUM MEMIMPIN APEL PAGI AWAL BULAN FEBRUARI KECAMATAN LOANO
- MUSDES LAPORAN REALISASI PERTANGGUNGJAWABAN APBDES TAHUN 2024 DI DESA NGARGOSARI
- CAMAT LOANO HADIRI STAKEHOLDER MEETING DINPUSIP KABUPATEN PURWOREJO: MENINGKATKAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI
- SEKCAM LOANO HADIRI RAPAT FINAL CHECKING PERSIAPAN HARI JADI KABUPATEN PURWOREJO 2025 DI RUANG OTONOM SETDA PURWOREJO
- GOTONG ROYONG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DI KECAMATAN LOANO DALAM RANGKA CEGAH PENYEBARAN DBD
- MUSDESSUS PENETAPAN PENERIMAAN MANFAAT (KPM) BLT DD TAHUN 2025 DI DESA KEBONGUNUNG
- MUSDES PEMBAHASAN LAPORAN APBDES TAHUN 2024 DAN APBDES TAHUN 2025 KECAMATAN LOANO
CEGAH KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN, PERHUTANI KPH KEDU SELATAN GELAR SIMULASI PEMADAMAN KARHUTLA DI BUKIT SIKEPEL PURWOREJO
Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi, Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Purworejo Tahun 2024
Keterangan Gambar : Simulasi kesiapsiagaan karhutla oleh relawan Masyarakat Peduli Api bersama petugas Perhutani dan relawan.
Loano Go News - Dalam upaya antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan menggelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi, Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Purworejo, Rabu (18/09).
Kegiatan apel siaga bencana dilaksanakan di wisata dalam kawasan hutan Perhutani Bukit Sikepel Desa Jati Kecamatan Bener Purworejo, dihadiri oleh Bupati Purworejo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Perum Perhutani KPH Kedu Selatan, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Purworejo, Camat Bener, Camat Loano, Kapolsek Bener, Danramil Bener, Masyarakat Peduli Api serta lembaga terkait lainnya.
Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, SH. menyambut baik dilaksanakan apel siaga bencana hidrometeorologi, pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta terbentuknya relawan Masyarakat Peduli Api (MPA).
“Musim kemarau masih berlangsung dimana kemungkinan kebakaran dapat terjadi, serta menurut BMKG perkiraan pada bulan September sampai November akan terjadi curah hujan kategori menengah hingga tinggi dimana kita perlu waspadai bencana tanah longsor maupun banjir. Kabupaten Purworejo mempunyai kawasan hutan yang pengelolaannya oleh Pemerintah, Perhutani maupun hutan milik masyarakat. Jika terjadi kebakaran hutan maupun lahan akan mengganggu produksi, ekosistem, sumber daya air maupun pencemaran lingkungan,” katanya.
Administratur KPH Kedu Selatan, Usep Rustandi menyampaikan Karhutla berakibat menggangu keberadaan dan fungsi hutan dan lahan.
“Disamping itu akan memberi dampak terganggunya struktur lingkungan, ekonomi maupaun sosial kehidupan. Untuk itu Perhutani akan terus bersinergi dengan stakeholder terkait, dalam upaya pencegahan Karhutla diantaranya dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan guna meminimalisir bencana, menggerakkan anggota untuk meningkatkan giat patroli dikawasan hutan dan sekitarnya agar dapat segera tertangani,“ ungkapnya.
Kapolres Purworejo AKBP. Edi Bagus Sumantri menyampaikan dukungan guna pencegahan dan penanggulangan bencana. Sinergi antar stakeholder menjadi penting dalam upaya kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.
“Kita perlu koordinasi dan menyusun langkah-langkah upaya pencegahan dan penanggulangannya. Mari kita saling koordinasi dan sinergi sesuai peran instansi masing-masing,” ajaknya.
Ditambahkan, penyebab terjadi kebakaran bisa karena faktor manusia karena kelalaian maupun unsur kesengajaan. Jika kebakaran disebabkan karena unsur kesengajaan maka akan ada aturan hukum yang berlaku.
Di akhir apel siaga dilaksanakan simulasi kesiapsiagaan karhutla oleh relawan Masyarkat Peduli Api bersama petugas Perhutani. Dalam simulasi diceritakan telah terjadi kebakaran di petak hutan 98S atau kawasan wisata Bukit Sikepel.
Kebakaran terjadi karena kelalaian salah seorang pengunjung membuang puntung rokok di serasah dedaunan kering. Karena musim kemarau, api cepat merembet ke sekitarnya sehingga terjadilah kebakaran yang semakin besar dan luas. Namun berkat kepedulian masyarakat serta kesigapan petugas Perhutani kebakaran hutan dapat dipadamkan.