
Breaking News
- KECAMATAN LOANO LAKUKAN MONITORING PBB-P2 DI TIGA DESA, KARANGREJO CAPAI 74,67%
- MONITORING PBB-P2 TAHUN 2025 OLEH KECAMATAN LOANO DI EMPAT DESA
- SEKCAM LOANO HADIRI DIALOG BUDAYA PENELUSURAN NASKAH KUNO SEBAGAI WARISAN BUDAYA DAERAH
- KECAMATAN LOANO IKUTI RAPAT KOORDINASI EVALUASI RKPD TRIWULAN II TAHUN 2025 MELALUI APLIKASI SAWIJI
- KECAMATAN LOANO GELAR RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PEMBENTUKAN BADAN HUKUM BUMDES
- CAMAT LOANO SERAHKAN LANGSUNG BLT DANA DESA KEPADA WARGA KALIGLAGAH
- KOORDINASI PENETAPAN PELAKU USAHA PARIWISATA DI DESA PENYANGGA BOB: PLT. KASI PEMBANGUNAN KUNJUNGI DESA SEDAYU
- MONITORING PBB-P2 2025 DI DESA TEPANSARI: CAPAIAN SUDAH TEMBUS 84,20%
- PERINGATAN HARI LAHIR KE-19 PPDI TINGKAT KECAMATAN LOANO
- TIM KECAMATAN LOANO LAKUKAN MONITORING PBB-P2 DI DESA RIMUN
SEKCAM LOANO HADIRI DIALOG BUDAYA PENELUSURAN NASKAH KUNO SEBAGAI WARISAN BUDAYA DAERAH

Keterangan Gambar : Dialog Budaya Penelusuran Naskah Kuno Sebagai Warisan Budaya Daerah, di Aula Gedung Penunjang Perpustakaan Umum Kabupaten Purworejo
Loano Go News - Beberapa naskah Purworejo seperti Babad Kedungkebo dan Babad Banyuurip, hampir dua abad hadir dalam ingatan kolektif masyarakat Purworejo. Kebertahanannya menunjukkan keunggulannya sebagai karya masa lampau dan kekuatannya sebagai warisan budaya.
Hal itu dikatakan DR Sudibyo Prawiratmodjo dari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, saat menjadi narasumber dalam Dialog Budaya Penelusuran Naskah Kuno Sebagai Warisan Budaya Daerah, di Aula Gedung Penunjang Perpustakaan Umum Kabupaten Purworejo, Rabu (18/06/2025).
Acara dibuka Kepala Dinpusip Stephanus Aan Isa Nugroho SSTP MSi, serta dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, budayawan dan perwakilan perangkat daerah.
Lebih lanjut Sudibyo mengatakan, pengarusutamaan naskah Purworejo menempatkan naskah-naskah yang ditulis di Purworejo, sebagai skala prioritas dalam penyusunan program kerja, penentuan kebijakan, pengambilan keputusan, kegiatan kelembagaan di antara instansi-instansi terkait di Purworejo.
“Oleh karena itu, sudah saatnya Purworejo mengusulkan salah satu naskah unggulan sebagai IKON (Ingatan Kolektif Nasional) ke Perpusnas RI,” katanya
Sementara Kepala Dinpusip mengakui bahwa Kabupaten Purworejo memiliki PR besar dalam merawat memori kolektif bangsa. Agar khasanah warisan terjaga sampai kapanpun, semua berawal dari dokumentasi yang disebut arsip, sedangkan perpustakaan berperan dalam pelestarian dan edukasi.
“Sampai saat ini, kita belum punya dokumentasi tentang Dolalak misalnya, termasuk dalam hal notasinya. Sementara daerah tetangga sangat agresif dalam membranding tarian tersebut,” katanya mengingatkan.
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments