- NASRUDDIN SEBAGAI PEMENANG SAYEMBARA LOGO HARI JADI KE-194 KABUPATEN PURWOREJO
- SEKCAM LOANO HADIRI PEMBUKAAN POPDA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2025 DI GOR SARWO EDHIE WIBOWO
- PENGAJIAN AKBAR, HAUL SIMBAH KYAI NUR ALIM, BERSIH DESA BANYUASIN KEMBARAN, SERTA KHOTMIL QURAN
- KASI PEMUM & TRANTIBUM MEMIMPIN APEL PAGI AWAL BULAN FEBRUARI KECAMATAN LOANO
- MUSDES LAPORAN REALISASI PERTANGGUNGJAWABAN APBDES TAHUN 2024 DI DESA NGARGOSARI
- CAMAT LOANO HADIRI STAKEHOLDER MEETING DINPUSIP KABUPATEN PURWOREJO: MENINGKATKAN PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI
- SEKCAM LOANO HADIRI RAPAT FINAL CHECKING PERSIAPAN HARI JADI KABUPATEN PURWOREJO 2025 DI RUANG OTONOM SETDA PURWOREJO
- GOTONG ROYONG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DI KECAMATAN LOANO DALAM RANGKA CEGAH PENYEBARAN DBD
- MUSDESSUS PENETAPAN PENERIMAAN MANFAAT (KPM) BLT DD TAHUN 2025 DI DESA KEBONGUNUNG
- MUSDES PEMBAHASAN LAPORAN APBDES TAHUN 2024 DAN APBDES TAHUN 2025 KECAMATAN LOANO
TURUNNYA WAHYU PANCA GAIB KE-69 MEMBAWA BERKAH BAGI SEMUA MASYARAKAT PURWOREJO
Peringatan Turunnya Wahyu Panca Gaib Ke-69 Di Purworejo
Keterangan Gambar : Pagelaran tari Gambyong Meramaikan Peringatan Tutunnya Wahyu Panca Gaib ke-69 di Desa Kalinongko
Loano Go
News - Peringatan Turunnya Wahyu Panca
Gaib ke-69 kembali digelar pada tanggal 13-14 November 2024. Acara tahunan yang
telah menjadi tradisi sakral bagi masyarakat ini diadakan untuk memperingati
momen turunnya Wahyu Panca Gaib yang membawa petunjuk, kedamaian, dan tuntunan
bagi umat. Tahun ini, acara kembali berlangsung di Desa Kalinongko,
Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo dengan
berbagai rangkaian kegiatan spiritual yang sarat makna.
Tema peringatan tahun ini adalah
“Kunci, Asmo, Mijil, Singkir, & Paweling”, yang mencerminkan lima prinsip
penting yang menjadi dasar ajaran spiritual dalam Wahyu Panca Gaib. Tema
tersebut menekankan pada upaya membuka pintu kebijaksanaan (Kunci), mengenali
nama sejati (Asmo), kelahiran kembali (Mijil), membersihkan diri dari segala
yang negatif (Singkir), dan mengingat petuah luhur (Paweling).
Kegiatan peringatan dimulai pada
tanggal 13 November 2024 dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh
tokoh-tokoh spiritual, budayawan, serta masyarakat setempat. Pembukaan diawali
dengan tirakatan (malam doa bersama) yang berlangsung di pendopo kabupaten,
diiringi lantunan kidung Jawa yang menyentuh hati.
Malam tirakatan tersebut dipimpin
oleh para sesepuh spiritual yang menyampaikan wejangan mengenai pentingnya
memahami makna dari Wahyu Panca Gaib sebagai panduan hidup di zaman modern.
Selama malam tirakatan, peserta diajak untuk merenung dan bermeditasi,
memperdalam pemahaman mereka tentang makna spiritual dari kunci kehidupan yang
diwakili oleh lima prinsip tersebut.
Acara puncak akan berlangsung pada
tanggal 14 November 2024, yang diawali dengan prosesi simbolis turunnya Wahyu
Panca Gaib. Prosesi ini diiringi tabuhan gamelan serta lantunan tembang-tembang
suci yang menambah kekhidmatan suasana. Para peserta yang mengikuti prosesi
akan membawa sesaji sebagai bentuk syukur dan harapan untuk kesejahteraan,
kemakmuran, dan kedamaian.
Prosesi simbolis turunnya Wahyu
yang dilakukan secara turun-temurun ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu, di
mana para peserta meyakini bahwa petunjuk gaib dari Sang Maha Kuasa akan
diturunkan untuk memberikan perlindungan dan pencerahan.
Peringatan Wahyu Panca Gaib ini
bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi media untuk mempererat
persaudaraan dan kebersamaan di antara masyarakat. Melalui lima ajaran inti,
yaitu Kunci, Asmo, Mijil, Singkir, dan Paweling, diharapkan peserta dapat
meresapi nilai-nilai luhur sebagai pedoman hidup di tengah perubahan zaman.
“Kami berharap acara ini dapat
memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga harmoni
dalam kehidupan, baik secara spiritual maupun sosial,” ujar salah satu panitia
penyelenggara.
Acara akan ditutup dengan doa
bersama pada malam harinya sebagai simbolisasi penyatuan doa dan harapan dari
seluruh peserta untuk kedamaian dunia. Seluruh rangkaian acara akan disiarkan
secara langsung melalui platform daring, agar masyarakat yang berada di luar
Purworejo juga dapat merasakan kekhidmatan peringatan ini.
Dengan harapan bahwa peringatan
Turunnya Wahyu Panca Gaib ke-69 ini membawa berkah bagi semua, masyarakat
Purworejo dan sekitarnya menyambut acara ini dengan antusiasme dan kebersamaan
yang hangat.